Sampah Warga Mengurangi Kenyamanan Belajar Siswa
Sampah Warga Mengurangi Kenyamanan Belajar Siswa
Sampah merupakan bahan sisa-sisa dari aktivitas manusia yang tidak terpakai lagi. Baik sampah organik maupun sampah non organik. Masalah sampah ini merupakan masalah global, apalagi bila sampah ini dibuang tidak pada tempat yang disediakan. Lingkungan sekolah seyogyanya haruslah terbebas dari sampah sehingga membuat lingkungan belajar menjadi nyaman.
Namun kenyataannya masih banyak warga yang kurang peduli terhadap sekolah sebagai lembaga pencetak generasi emas yang berkarakter dan berilmu pengetahuan. Hal ini dialami oleh SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang telah didirikan sejak tahun 1957, sekolah ini merupakan kebanggaan masyarakat kota Lhokseumawe. Sekolah yang terletak di desa Kampung Jawa Lama, berbatasan dengan desa Hagu Selatan. Pada batas ini terletak Jalan Pendidikan yang sering dilalui warga masyarakat tidak hanya warga kedua desa ini.
Dengan ramainya masyarakat yang melintas di jalan ini untuk keperluan yang beragam, tanpa disadari salah satu pojok di jadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Padahal di belakang tembok tersebut adalah ruang belajar siswa SMA Negeri 1 Lhokseumawe Tentunya siswa merasa terganggu dengan bau tidak sedap dari sampah tersebut. Saat pembelajaran berlangsung, siswa menjadi tidak fokus.
Menindaklanjuti hal tersebut maka pihak sekolah melakukan koordinasi dengan pihak kedua desa untuk mencari solusi permasalahan di atas pada tanggal 10 Januari 2025. Kesimpulan dari rapat koordinasi tersebut dalam waktu dekat ini sudah terpasang lampu penerang dan CCTV untuk melihat pelaku yang tega membuang sampah di lokasi sekolah, dan akan mengambil tindakan pelaku terhadap. Selanjutnya mengarahkan siswa saat melaksanakan Program gotong royong di setiap Sabtu untuk membersihkan area empat tersebut.
Harapan siswa, guru, dan warga di sekitar lingkungan sekolah, semoga masyarakat lebih peduli terhadap masalah sampah. Saling menjaga kenyamanan lingkungan belajar yang terbebas dari dampak yang ditimbulkan oleh sampah.
Penulis : Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe